KEPUTUSAN YANG KAMU AMBIL HARI INI AKAN MEWARNAI MASA DEPANMU

Jumat, 19 November 2010

KAYANG

Kayang adalah posisi kaki bertumpu dengan empat titik dalam keadaan terbalik dengan
meregang dan mengangkat perut dan panggul. Nilai dari pada gerakan kayang yaitu dengan
menempatkan kaki lebih tinggi memberikan tekanan pada bahu dan sedikit pada pinggang.
Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk meningkatkan kelentukan bahu, bukan kelentukan
pinggang.

Cara melakukan gerakan kayang sebagai berikut.
a. Sikap permulaan berdiri, keduan tangan menumpu pada pinggul











b. Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat ke belakang.











c. Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan.
d. Posisi badan melengkung bagai busur.











Kemudian kembali ke sikap awal yaitu berdiri tegak.











Dapat dilakuan dengan cara sebagai berikkut :
  1. Sikap berdiri tegak, kedua kaki agak terbuka, kedua tanngan lurus keatas.
  2. Jatuhkan badan bagian belakang dengan melengkungkan badan hingga kedua tangan mendarat ke lantai.
Sumber: http://iimzizah.wordpress.com/2009/11/25/sarana-dan-prasarana-dalam-olahraga-senam-lantai/

Untuk lebih lengkap lihat video berikut ini:




Buka videonya di sini: http://www.youtube.com/watch?v=YoyxwTd8oJ8


Ini power pointnya:
KAYANG
View more presentations from 140190.

Selasa, 16 November 2010

Manfaat Jogging bagi Kesehatan Manusia

BAB I

PENDAHULUAN


A. Latar belakang


Di era globalisasi dan pertumbuhan teknologi yang sangat pesat ini, dibutuhkan sumber daya manusia yang handal dan mampu untuk bersaing untuk menghasilkan karya yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.


Untuk memenuhi semua itu dibutuhkan manusia yang memiliki mobilitas yang tinggi, untuk mewujudkan semua itu kebanyakan manusia melakukan segala cara, seperti bekerja tanpa mengenal waktu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu, sehingga kurang memperhatikan kesehatan, seperti telat makan, kurang olahraga, kurang tidur.


Untuk masalah kurang olahraga, di dalam makalah ini akan dibahas mengenai salah satu jenis olahraga yang mudah, aman, dan murah, yaitu Jogging. Dikatakan mudah, karena untuk melakukan olahraga jenis ini tidak memerlukan ketrampilan khusus, serta dapat didilakukan oleh semua orang baik anak-anak sampai dengan orang tua. Aman, karena resiko cidera selama melakukan olahraga ini sangan kecil, jika dibandingkan olahraga yang lain seperti sepakbola, fitness, basket, dan lain-lain. Murah, karena peralatan tamban yang dibutuhkan untuk melakukan olahraga ini adalah sepatu.


Selain itu Jogging dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun. Selain itu manfaat dari Jogging sangat besar, diantaranya menguatkan jantung, meningkatkan fitalitas tubuh, dan lain-lain.(http://claudioevans.blogspot.com/)


B. Rumusan Masalah


Dalam makah ini permasalahan yang akan dibahas adalah:


1) Pengertian Jogging


2) Manfaat Jogging


3) Cara melakukan Jogging


3.1 Bagaimana memulainya


3.2 Jenis pakaian dan sepatu


3.3 Rute dan sesi Jogging


3.4 Peregangan tubuh setelah beberapa sesi


3.5 Bagaimana cara melakukan sesi Jogging


3.6 Kapan dan seberapa sering Jogging dilakukan


3.7 Kesenangan apa yang didapat dari Jogging





BAB II


PEMBAHASAN


1. Pengertian jogging


Jogging adalah salah satu bentuk olahraga yang dilakukan dengan cara berjalan atau berlari kecil-kecil. Manfaatnya sangat besar sekali tertama kesehatan tubuh, khususnya organ otak. (http://carifa.blog.friendster.com/)


Jogging merupakan salah satu olahraga yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan. Tidak perlu punya keahlian khusus agar dapat melakukan jogging. Semua orang dari segala usia dapat melakukan jogging. Oleh karena itu, jogging termasuk salah satu olahraga yang paling banyak dilakukan. (http://crescent13.blogspot.com/2008/11/pengaruh-olahraga-terhadap-kesehatan.html)


2. Manfaat jogging


Jogging yang dilakukan secara teratur akan memberikan banyak manfaat bagi kondisi fisik dan kesehatan lainnya seperti:


a) Membuat jantung kuat, dimana semakin memperlancar peredaran darah dan pernafasan; Mempercepat sistem pencernaan dan membantu Anda menyingkirkan masalah pencernaan;


b) Menetralkan depresi


c) Meningkatkan kapasitas untuk bekerja dan mengarahkan pada kehidupan yang aktif;


d) Jogging membantu Anda membakar lemak dan mengatasi kegemukan


e) Kalau Anda bermasalah dengan selera makan, jogging membantu Anda memperbaikinya


f) Jogging mengencangkan otot kaki, paha dan punggung


g) Membuat tidur lebih nyenyak. Selain itu, jogging juga dapat memberikan kesenangan secara fisik maupun mental. ( http://nofri-kurniadanpesona.blogspot.com/2009/04/jogging-olah-raga-praktis-yang.html)


Ada beberapa manfaat jogging, yakni untuk mencegah kanker. Saat joging, irama dan kedalaman napas cenderung meningkat. Oleh karenanya, joging meningkatkan fungsi saluran pernapasan.


Joging menyebabkan tubuh bergerak terus menerus tanpa henti. Akibatnya, keringat menjadi bercucuran. Pada keringat tersebut keluar zat-zat yang tidak berguna, diantaranya sel-sel yang dapat menyebabkan kanker.


Sel-sel tersebut dalam waktu singkat diganti dengan yang baru oleh tubuh. Olahraga joging meningkatkan produksi sel darah putih yang berguna untuk memerangi sel kanker.


Dengan joging, sirkulasi darah menjadi lancar. Di saat sirkulasi darah lancar sel kanker tidak dapat bertahan atau berkembang biak. Penelitian telah mengungkapkan bahwa penderita kanker mengalami gangguan emosi sebelum terkena kanker. Olahraga seperti joging bermanfaat untuk memperbaiki suasana hati. (yz). (http://www.resep.web.id/tips/joging-hindari-risiko-kanker.htm)


Selain manfaat-manfaat di atas, jogging juga dapat memberikan kesenangan secara fisik maupun mental. Apabila jogging dilakukan dengan benar, kelelahan tidak akan terasa meskipun telah menyelesaikan satu tur lebih dari yang dilakukan sebelumnya. Manfaat yang dirasakan ialah merasa nyaman di otot selama jogging dan setelahnya.(http://crescent13.blogspot.com/2008/11/pengaruh-olahraga-terhadap-kesehatan.html)


Jogging Membantu Memperpanjang Usia


Ingin tetap awet muda dan sehat? Mulailah membiasakan diri lari pagi secara teratur karena aktivitas fisik seperti ini terbukti mampu menunda efek penuaan.


Nasehat berharga tersebut disampaikan para ahli di Amerika Serikat yang mempublikasikan hasil risetnya dalam jurnal Archives of Internal Medicine belum lama ini. Penelitian mereka menunjukkan, kegiatan jogging secara teratur mampu memperlambat efek-efek dari proses penuaan. Orang lanjut usia yang rajin berjogging juga tercatat berisiko lebih kecil untuk meninggal secara prematur akibat sejumlah penyakit berat seperti kanker ketimbang mereka yang tidak jogging.


Dan yang tak kalah penting, riset yang dilakukan ilmuwan Stanford University Medical Center ini membuktikan, para pejogging mampu menikmati hidup yang lebih sehat dengan tingkat disabilitas ketidakmampuan yang minim ketimbang lansia yang tak berjogging.


Dengan temuan ini pula, para ahli membuat rekomendasi untuk menggiatkan kembali kesadaran akan pentingnya aktivitas fisik dan olahraga teratur baik bagi kalangan muda maupun lanjut usia 30 menit sehari.


Dalam risetnya, para ahli melibatkan sekitar 500 orang lanjut usia yang rajin jogging dengan kelompok lain yang tidak melakukan jogging. Seluruh partisipan berusia rata-rata 50-an pada saat awal penelitian, dan kondisi mereka terus dipantau selama 20 tahun. Setelah 19 tahun penelitian berjalan, 34 persen lansia dari kelompok non-pelari meninggal dunia, sedangkan dari kelompok pelari hanya mencapai 15 persen saja.


Riset menunjukkan kedua kelompok ini menjadi lebih rentan dan mengalami keterbatasan fisik seiring dengan bertambahnya usia. Tetapi pada kelompok pelari, timbulnya disabilitas atau ketidakmampuan terjadi lebih lambat atau sekitar 16 tahun kemudian. Perbedaan kualitas kesehatan antara kelompok pelari dan non-pelari ini juga terus terjadi dan makin melebar ketika memasuki usia 90-an.


Menurut para ahli, aktivitas berlari atau jogging secara teratur tidak memperlambat rata-rata detak jantung dan pembuluh darah arteri. Kegiatan ini juga berkaitan dengan rendahnya tingkat kematian akibat kanker, penyakit syaraf , infeksi dan penyebab lainnya. Selain itu tidak ada bukti yang menyebutkan bahwa mereka yang rajin berjogging cenderung mudah terserang osteoarthritis atau membutuhkan penggantian sendi lutut secara total yang sempat dikhawatirkan.


Pada awal penelitian, para lansia ini berlari rata-rata sekitar empat jam dalam seminggu atau sekitar 35 menit dalam sehari . Setelah 21 tahun, durasi jogging mereka setiap minggu menurun hingga 76 menit, tetapi mereka masih mendapat manfaat kesehatan dari olahraga lain secara teratur.


"Riset ini memiliki pesan yang sangat mendukung pentingnya olahraga. Jika Anda harus memilih satu hal supaya orang menjadi lebih sehat ketika mulai menua, itu adalah olahraga aerobik. Manfaat kesehatan dari olahraga lebih besar dari yang kita bayangkan," ungkap penulis riset Professor James Fries, dari University of California di Stanford.


3. Cara Melakukan Jogging


Sebelum melakukan jogging ada faktor-faktor penting yang harus diperhatikan sebelum melakukan jogging, diantaranya:


3.1 Bagaimana Memulainya


Jika Anda tak biasa melakukan latihan fisik, sebelum memulai jogging, alangkah baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter. Anda mungkin memiliki masalah kesehatan, yang tidak disarankan untuk melakukan jogging, atau yang mesti Anda pertimbangkan jika melakukan jogging. Untuk pertama-tama, sebaiknya Anda berlari-lari di tempat selama 10 menit. Lalu Anda dapat menambah waktu, jarak dan kecepatan setelah terbiasa.


3.2 Pakaian Dan Sepatu


Pakaian yang Anda kenakan harus sesuai dengan udara saat itu. Saat udara hangat, celana pendek dan t-shirt cukup nyaman untuk dikenakan. Namun, jika Anda melakukan rute yang jauh tak ada salahnya membawa pakaian ekstra di tas kecil, untuk berjaga-jaga jika udara jadi buruk. Pilih pakaian yang dapat memberikan ventilasi bagus, hindari yang penuh jahitan, bertepi tajam atau yang membungkus dengan ketat.


Sedang untuk sepatu, kenakan yang lembut dan nyaman, tapi dengan bentuk yang pas dan cocok di kaki. Pilih yang alasnya dapat ditekuk dengan lentur dalam pergerakan kaki Anda tapi cukup mendukung saat terhentak dengan tanah, sehingga tidak membuat Anda terpeleset.


3.3 Rute Dan Sesi Jogging


Jogging dapat ditempuh dalam berbagai cara : Jarak yang panjang antara 2-20 km dalam kecepatan biasa; Jarak 3-6 km dalam kecepatan tinggi; Jogging dengan kecepatan sedang ditempuh dalam 4-8 kg.


3.4 Peregangan Tubuh Dan Setelah Beberapa Sesi


Sangat disarankan untuk melakukan peregangan sebelum melakukan sesi jogging, dan bukan hanya pada otot kaki Anda, tapi juga keseluruhan tubuh, lakukan selama 2 menit sebelumnya dan 3-4 menit setelahnya.


3.5 Bagaimana Melakukan Sesi Jogging


Anda sebaiknya bergerak dengan lambat dengan usaha kecil yang pertama dalam beberapa ratus meter untuk pemanasan otot anda. Lalu perlahan-lahan tambahkan kecepatan Anda. Kalau Anda sudah melakukan setengah rute, Anda bisa berlari lebih cepat sesuai kemampuan Anda. Jika rute cukup panjang, Anda bisa mengambil dua atau tiga dorongan dengan kapasitas yang hampir penuh. Untuk jarak ratus meter terakhir lambatkan gerakan lari Anda.


3.6 Kapan Dan Seberapa Sering


Jika jogging hanya satu-satunya aktivitas olahraga yang dilakukan, melakukannya tiap dua hari sekali adalah ukuran idelnya. Itu sudah cukup untuk memberikan seluruh keuntungan bagi kesehatan dan meningkatkan kondisi, dan daya tahan tubuh Anda. Tapi jika Anda mengkombinasikan jogging dengan olah raga lain, lakukan seminggu dua kali cukup baik bagi kesehatan. Mungkin Anda merasa lapar saat akan melakukan jogging, tapi sebaiknya jangan melakukannya setelah makan. Anda bisa melakukannya kapanpun sepanjang hari, tapi lebih baiknya melakukan jogging sebagai kegiatan pertama di pagi hari.


3.7 Kesenangan Yang Didapat Dari Jogging


Jogging juga dapat memberi Anda kesenangan secara fisik maupun mental. Apabila jogging dilakukan dengan benar, Anda tak akan merasakan kelelahan saat Anda telah menyelesaikan satu tur lebih dari yang Anda lakukan sebelumnya. Anda juga mendapat manfaat dengan merasakan nyaman di otot selama jogging dan setelahnya.


Anda akan merasakan angin lembut yang bertiup disekitar tubuh Anda, juga dapat mendengarkan suara burung berkicau, suara air yang mengalir, atau suara ombak di laut (jika Anda melakukannya di tepi laut). Selama jogging Anda juga dapat merasakan perasaan senang. (http://claudioevans.blogspot.com/)


Cara-cara melakukan jogging yang baik:


a) Frekuensi latihan


Frekuensi latihan ini ada 2 kali dalam sebulan.


b) Interval


Jarak latihan pertama dengan berikutnya adalah beberapa hari dengan 1 kali. Kegiatan yaitu memutari lapangan atletik sebanyak 3 kali.


c) Durasi


Durasi latihan ini adalah 15 menit pemanasan. (http://carifa.blog.friendster.com/)




BAB III


PENUTUP


A. KESIMPULAN


Dapat diambil kesimpulan bahwa jogging merupakan olahraga yang mudah dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja. Olahraga jogging juga mempunyai dampak positif bagi kesehatan tubuh manusia, seperti meningkatkan kerja otak, awet muda, menghilangkan stress, dan lain-lain.




B. SARAN


Untuk para pembaca saya harap kajian yang saya susun ini bermanfaat bagi anda semua, karena kajian ini menjelaskan tentang manfaat jogging bagi kesehatan, oleh karena itu saya berharap agar kita generasi mudah bisa meluangkan waktu untuk melakukan jogging. Selain itu berkonsultasilah terlebih dahulu kepada dokter, untuk porsi jogging yang akan dilakukan.












DAFTAR PUSTAKA


http://claudioevans.blogspot.com/


http://crescent13.blogspot.com/2008/11/pengaruh-olahraga-terhadap-kesehatan.html


http://carifa.blog.friendster.com/


http://nofri-kurniadanpesona.blogspot.com/2009/04/jogging-olah-raga-praktis-yang.html


http://www.resep.web.id/tips/joging-hindari-risiko-kanker.htm

Peran Wanita dalam Olahraga

BAB I
PENDAHULAUAN

A. Latar Belakang
Wanita, jika dibandingkan pada periode sebelumnya, memiliki peran yang relatif lebih tinggi. Hal ini terbukti dan semakin luasnya kesempatan wanita dalam kegiatan-kegiatan yang dulunya lebih didominasi oleh kaum pria. Dalam hal kajian sosiologi, yaitu ilmu yang mempelajari pola kehidupan masyarakat, di mana masyarakat merupakan objek dari masalah-masalah sosial yang dikaji, wanita adalah bagian dari sekelompok masyarakat sehingga wanita merupakan bagian dari objek yang penting dalam suatu kajian ilmu sosiologi. (http://bigsize.blogdetik.com/2009/03/12/wanita-dan-olahraga/)
Di zaman emanisipasi wanita seperti sekarang ini, wanita bebas mengespresikan diri tanpa adanya batasan dari sispapun. Dalam berbagai bidang kehidupan wanita telah mampu memegang peranan yang penting. Baik bidang politik, sosial budaya bahkan olahraga. Bidang olahraga yang dulunya menjadi milik kaum maskulinitas, sekarang perempuan sudah menjadi bagian didalamnya. Perempuan tidak lagi menutup diri terhadap kegiatan-kegiatan olahraga yang syarat dengan aktivita fisik.
Tidak bisa dipungkiri, keikutsertaan wanita tidak sekedar sebagai partisipan saja. Terbukti sudah banyak kompetisi-kompetisi yang bersifat profesional untuk olahraga perempuan. Prestasi yang sudah ditorehkan pun tidak sembarangan. Untuk Indonesia sendiri atlet-atlet perempuan telah banyak mengharumkan nama bangsa dikancah internasional. Sebagai contoh, atlet angkat besi perempuan kita Lisa Roumbewas dan masih banyak lagi.
Wanita untuk mendapatkan posisi sejajar dengan pria dalam olahraga, tidak terjadi begitu saja. Hal itu melaui proses yang berjalan seiring dengan perkembangan emansipasi wanita.

B. Rumusan Masalah
1. Sejarah perkembangan wanita dalam olahraga
2. Kendala bagi kaum wanita
3. Bentuk partisipasi wanita dalam olahraga
4. Perkembangan keterlibatan wanita dalam olahraga



BAB II
PEMBAHASAN

1. Sejarah perkembangan wanita dalam olahraga
Wanita sebagai subyek dalam kompetisi atletik tidal lagi menjadi isu kontroversional ( Shaffer.19972:431). Kata Thomas E Shaffer,M.D.,dalam konfensi nasional tentang wanita dan olahraga th 1972 di Amerika Serikat. Tetapi mungkin masih banyak orang yang belum mendengar berita tersebut. Mungkin juga mereka belum mengakui bahwa perubahan telah terjadi dihadapan mereka. Partisipasi wanita dalam olahraga sudah semakin bisa diterima.
Dalam model evolusioner antropologi dari masyarakt ‘band’ kemasyrakat ‘superband’ ditegaskan ulang bahwa peran wanita dalam masyarakat direfleksikan dengan keterlibatan mereka dalam olahraga.
Tuntutan persamaan hak untuk menjalani aktifitas fisik sebagai amnah kaum leleki, kerap dianggap sebagai hal yang mustahil. Dunia olahraga yang syasrat dengan budaya fair play kiranya dapat dijadikan media untuk mengantarkan wanita agar mampu mensejajarkan diri, berdiri dengan leluasa sebagai mana keberadaan kaum lelakai. Tinjauan sejarah serta tilikan perkembangan kaum wanita yang terjadi saat ini, diharapkan dapat menyuguhkan fakta, bahwa pada dasarnya potensi yang menyertai kaum wanita tidak semestinya menjadi hambatan untuk dapat berperan serta dalam kegiatan olahraga, sebagai mana kaum lelaki.

2. Kendala bagi kaum wanita.
Beberapa pendapat:
a) "Olahraga identik dengan kaum laki laki. Standar ganda yang berlaku dikalangan masyarakat mensyaratkan bahwa wanita hanya asebagai obyek bukan subyek". (Dorothy Harris, 1987)
b) "Jumlah wanita yang berperan sebagai pelatih dan menduduki posisi sebagai administrasi dalam olahraga dalam sepuluh tahun teakhir mulai beranjak pada angka 50% bahkan lebih. Olhraga wanita mengalami peningkatan berarti, namun demikian sebagian laki laki masih meyakini bahwa kaum wanita tidak memiliki kemampuan yang memadai untuk aktivitas itu". ( Carrol Mann, Presiden Federasi Olahraga Wanita, 1988)
c) "Satu hal yang saya yakini, bahwa tuhan tidak menciptakan tubuh wanita untuk melakukan pekerjaan yang penuh kekerasan. Tubuh mereka hanya dipersiapkan untuk melakukan segala sesuatu yang berbau feminis". (Bob Kneppers, Pelatih dan pemain bola basket USA, 1988).

3. Bentuk partisipasi wanita dalam olahraga
Informasi yang berkaitan dengan keikutsertaan wanita dalam cabang olahraga yang menekankan pada body contack masih minim. Salah satu hasil penelitian yang digarap oleh Brown dan Davis (1978), mengindikasikan bahwa sikap wanita terhadap jenis olahraga keras body contact masih sangat rendah, dibandingkan dengan kaum laki laki. Pada umumnya wanita kurang menyukai cabang-cabang olahraga yang sarat dengan kekerasan fisik. Peneltian yang secara berturut-turut dilakukan oleh Breidmeier dkk.(1982-1984) mengiformasikan bahwa pada tingkat kompetisi yang lebih tinggi baik atlet laki laki maupun wanita telah mengarah pada partisipasi yang lebih jauh meningkat.
Sosiolog Michael Smith menyimpulkan bahwa mulai tahun 1970-an tingkat keterlibatan wanita dalam olahraga terus meningkat. Perambahan pada cabang cabang olahraga keras sebagai mana yang dilakuakan kaum pria, bukan sesuatu yang tabu lagi. Kesadaran akan adanya kesetaraan dengan kaum laki laki semakin membuka kesadaran kaum wanita, sehingga penerapan strategi dalam cabang olahraga keras merupakan suatu yang cukup mengasikan.
Kekerasan sering diartikan sebagai lambang masculinitas. Adanya orientasi ini akhirnya menggiring dan mempengaruhi perbedaan pemilihan jenis aktivitas ynag dilakukan kaum wanita, terutama dikaitkan dengan kehidupan sosial dan nilai sosial yang ada dimasyarakat.
Sejak awal era 70-an, terjadi perubahan yang cukup dramatis dalam peran wanita dalam olahraga. Beberapa alasan yang mengemukakanantara lain adalah perubahan yang terjadi dikatakan dengan nilai sosoial yang terjadi pada masyarakat, terutama di negara negara industri. Perubaham tersebut yakni berkaitan dengan peningkatan:
a. Kesempatan baru
Sebelum datangnya tahun 1970 kaum wanita tidak ikut ambil bagian dalam kegiatan olahraga karena satu alasan yang sangat sederhana, yakni tidak adanya perkumpulan dan program yang tersdia untuk mereka. Pemikiran seperti itu lambat laun berkembang dan bahkan menghilang. Meskipun sebagian orang tua belum memiliki pemahaman yang sama terhadap perubahan pola pikir tersebut, kegiatan olahraga sudah mulai menarik kaum wanita, terutama kaum remaja putri. Kesadaran akan adnya kesempatan baru yang cukup menantang ini semakin mengundang kehadiran para remaja putri untuk turut mengambil bagian dalam kegiatan olahraga disekolah.
b. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah yang mulai menerima keberadaan wanita dalam kegiatan olahraga serta kegiatan lainya seperti ekonomi, politik dan lain lain, pada awalnya mendapat tantangan yang cukup keras dari kalangan masyarakat yang masih menganut tatanan masyarakat ortodoks. Hal ini terjadi bahkan di negara sebesar dan seliberal Amerika serikat, setelah melalui proses lobi yang berlangsung puluhan tahun. Akirnya konggres memutuskan untuk mengeluarkan kebijakan yang tertuang dalam pasal IX pada tahun 1972. Pasal ini mengatur segala sesuatu yang secara sepesifik ditujukan pada pengesahan dan perlindungan terhadap kaum wanita yang berpartisipasi dalam segala kegiatan.
Di Kanada perjuangan keras dari segelintir politisi yang peduli pada kaum wanita memicu terbentuknya perkumpulan olahraga amatir kaum wanita pada tahun 1980. Enam tahun kemudian publikasi yang menyoroti kehidupan kaum wanita pada dunia olahraga mulai diedarkan. Bergulirnya kebijakan yang menerima persamaan hak dan kesempatan bagi kaum wanita untuk berpatisipasi aktif dalam kegiatan olahraga, menjadikan negara Kanada sebagai negara barat pertama yang membuka peluang besar bagi kaum wanita untuk terjun secara bebas dalam aktivitas olahraga.
Nilai positif lain yang terkandung dalam aktivitas olahraga adalah kemandirian. Oleh karena itu, partisipasi olahraga dapat membuat wanita menjadi individu yang tersendiri, di mana aktivitas dan tantangannya tidak ditentukan atau dikendalikan oleh keluarga. Selanjutnya, nilai positif yang terkadung dalam olahraga, adalah evaluatif dan pengendalian diri yang baik. Maka, adanya partisipasi olahraga bagi wanita dapat memberikan figur baru dan jenis pemimpin yang dapat dikaitkan dengan diri mereka sendiri. Dengan menggambarkan figur pemimpin dalam situasi dan kemampuan yang berbeda, wanita akan melihat pemimpin sebagai manusia biasa yang yang tidak selalu benar dan sempurna. begitu pula jika mereka melihat kepemimpinan orangtua mereka. Hal ini akan membuat wanita menjadi lebih asertif dalam hubungannya dengan orang lain dan bukan menjadi takut akan kekuatan dan kekuasaan orang lain. (http://bigsize.blogdetik.com/2009/03/12/wanita-dan-olahraga/)
Selain itu, partisipasi olahraga juga dapat memberi peluang lepada wanita utuk melakukan koneksi dengan tubuh mereka. Tubuh wanita bukan hanya sebagai bahan konsumsi saja, namun terdapat identitas dan perasaan akan kekuatan yang ada pada tubuh tersebut. Dengan demikian, partisipasi olahraga akan mendekatkan diri mereka dengan tubuh dan meningkatkan perkembangan psikologisnya. Riset membuktikan pendapat ini, meski situasinya harus dibuat lebih bersifat membungun daripada sekadar untuk mencapai prestasi atau memecahkan rekor saja.


4. Perkembangan keterlibatan wanita dalam olahraga
Fleskin berpendapat bahwa munculnya gagasan bahwa kaum wanita memiliki kesempatan dan kemampuan yang sama dengan kaum laki laki mendorong kaum wanita dari segala tingkat dan kalangan untuk lebih berpartisipasi dan menunjukan kemampuan dalam kegiatan olahraga. Adanya perubahan tatanan budaya dalam masyarakat, ditandai dengan mulainya pemberian nilai yang sama antara anak laki laki dan perempuan dalam kehidupan keluarga. Olahraga bahkan dijadikan alat untuk mengeliminir kekurangan yang selama ini dijadikan landasan perbedaan kemampuan fisik.
Meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kebugaran jasmani menjelang pertengahan 70-an mendorong kaum wanita untuk mengambil bagian dalam aktivitas fisik, termasuk olahraga. Tujuan yang ingin dicapai pada awalnya masih dikaitkan dengan segi keindahan fisik dan kemudian mulai beranjak pada keinginan untuk memiliki tubuh yang indah lengkap dengan kekuatan otot, bahkan mulai bergeser pada hasrat untuk mengembangkan tubuh menjadi lebih besar, atau degan kata lain agar lebih maskulin.
Tatanan budaya yang terjadi di masyarakat pada akirnya turut mengubah pola hidup berolahraga bagi wanita. Bermunculanya kesadaran para orang tua serta adanya kelapangan dari kaum laki laki untuk mengakui eksistensi kaum wanita menjadi dasar yang signifikan yang menggiring sebagian besar anak perempuan untuk lebih banyak mengambil kesempatan melakukan kegiatan dalam berbagai cabang olahraga.
Olahraga kerap dipandang sebagai dunia kaum laki-laki. Pemahaman ini tampaknya cukup beralasan, terutama jika dikaitkan dengan tolehan sejarah masa lampau. Tinjauan wanita dari berbagai sisi mengiringi pada suatu pemahaman yang seharusnya mampu membuka mata (hati) setiap individu agar mampu memberi tempat yang lebih lapang bagi kaum hawa untuk berperan aktif dan kondusif, beriringan jalan dengan kaum adam. (http://awowox.blogspot.com/2009/03/wanita-dan-olahraga.html)



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Bidang olahraga yang dulunya menjadi milik kaum maskulinitas, sekarang perempuan sudah menjadi bagian didalamnya. Perempuan tidak lagi menutup diri terhadap kegiatan-kegiatan olahraga yang syarat dengan aktivita fisik. Wanita untuk mendapatkan posisi sejajar dengan pria dalam olahraga, tidak terjadi begitu saja. Hal itu melaui proses yang berjalan seiring dengan perkembangan emansipasi wanita.
Adanya perubahan tatanan budaya dalam masyarakat, ditandai dengan mulainya pemberian nilai yang sama antara anak laki laki dan perempuan dalam kehidupan keluarga. Olahraga bahkan dijadikan alat untuk mengeliminir kekurangan yang selama ini dijadikan landasan perbedaan kemampuan fisik.
Wanita dan olahraga seiring dengan berkembangnya zaman akan menjadi hal yang sulit dipisahkan. Selain itu wanita akan dapat porsi yang sama dalam dunia olahraga dengan kaum laki laki. Yang terpenting jangan sampai timbul adanya saling untuk mengalahkan antar gender dalam olahraga, karena bukan itu tujuan dari emansipasi wanita dalam olahraga.




DAFTAR PUSTAKA

http://awowox.blogspot.com/2009/03/wanita-dan-olahraga.html
http://bigsize.blogdetik.com/2009/03/12/wanita-dan-olahraga/
http://202.158.49.30/sportivo/index.php?act=detail&nid=72587

STATUS GIZI

 BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengan meningkatnya taraf hidup sebagian masyarakat yang tinggal baik di perkotaan maupun di pedesaan akan memberikan perubahan pada gaya hidup. Pemilihan makanan yang cenderung menyukai makanan siap santap dimana kandungan gizinya tidak seimbang. Jadi masalah gizi yang timbul, baik masalah gizi kurang maupun masalah gizi lebih sebenarnya disebabkan oleh perilaku makan seseorang yang salah yaitu tidak adanya keseimbangan antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizinya.
PUGS merupakan acuan bagi setiap individu untuk berperilaku gizi yang baik dan benar sesuai dengan situasi dan kondisi kesehatan atau gizi seseorang dan lingkungannya (Rai, 1997). PUGS yang terdiri dari 13 pesan dasar, merupakan pedoman bagi setiap individu agar selalu mengkonsumsi makanan yang sehat, seimbang dan aman guna mempertahankan status gizi dan kesehatannya secara optimal.( http://mily.wordpress.com/2008/07/31/6/)
B. Rumusan Masalah:
1. Pengertian status gizi
2. Faktor yang mempengaruhi status gizi
3. Jenis parameter status gizi
4. Cara penilaian status gizi




BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Status Gizi
Status Gizi merupakan ekspresi satu aspek atau lebih dari nutriture seorang individu dalam suatu variabel (Hadi, 2002). Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu (Supariasa, dkk, 2001). Sedangkan menurut Gibson (1990) menyatakan status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan utilisasinya.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi
Faktor yang menyebabkan kurang gizi telah diperkenalkan UNICEF dan telah digunakan secara internasional, yang meliputi beberapa tahapan penyebab timbulnya kurang gizi pada anak balita, baik penyebab langsung, tidak langsung, akar masalah dan pokok masalah. Berdasarkan Soekirman dalam materi Aksi Pangan dan Gizi nasional (Depkes, 2000), penyebab kurang gizi dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, penyebab langsung yaitu makanan anak dan penyakit infeksi yang mungkin diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi. Demikian pada anak yang makannya tidak cukup baik maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit. Kenyataannya baik makanan maupun penyakit secara bersama-sama merupakan penyebab kurang gizi.
Kedua, penyebab tidak langsung yaitu ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak, serta pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya. Pola pengasuhan adalah kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial. Pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan adalah tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga.
Faktor-faktor tersebut sangat terkait dengan tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga. Makin tinggi pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan terdapat kemungkinan makin baik tingkat ketahanan pangan keluarga, makin baik pola pengasuhan anak dan keluarga makin banyak memanfaatkan pelayanan yang ada. Ketahanan pangan keluarga juga terkait dengan ketersediaan pangan, harga pangan, dan daya beli keluarga, serta pengetahuan tentang gizi dan kesehatan.
Untuk mengetahui status gizi seseorang dapat dilakukan penilaian secara langsung maupun tidak.
a. Penilaian secara langsung
Penilaian status gizi secara langsung dibagi menjadi empat penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik. Adapun penilaian dari masing-masing adalah sebagai berikut:
a.1. Anthropometri
Secara umum bermakna ukuran tubuh manusia. Antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.

a.2. Klinis
Metode ini, didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal tersebut dapat dilihat pada jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
a.3. Biokimia
Adalah suatu pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain: urine, tinja, darah, beberapa jaringan tubuh lain seperti hati dan otot.
a.4. Biofisik
Penentuan gizi secara biofisik adalah suatu metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi, khususnya jaringan, dan melihat perubahan struktur jaringan.
b. Penilaian secara tidak langsung
Penilaian status gizi secara tidak langsung dibagi menjadi 3 yaitu: survey konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi (Supariasa, 2001). Adapun uraian dari ketiga hal tersebut adalah:
b.1. Survey konsumsi makanan
Adalah suatu metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi.


b.2. Statistik vital
Adalah dengan cara menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi.
b.3. Ekologi
Berdasarkan ungkapan dari Bengoa dikatakan bahwa malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis, dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dll. (Irianto, Joko Pekik: 2007)
3. Jenis Parameter Status Gizi
Ada beberapa jenis parameter yang dilakukan untuk mengukur tubuh manusia yaitu: umur, berat badan, panjang badan, lingkar lengan atas, lengkar kepala, lengkar dada, lingkar pinggul dan tebal lemak bawah kulit. (Hadi, 2002; Soetjiningsih, 1998; Supariasa, dkk, 2001; Nurrahmah, 2001).
1) Umur
Faktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi. Kesalahan yang terjadi karena kesalahan ini akan menyebabkan interpretasi status gizi menjadi salah. Hasil pengukuran berat badan dan panjang tidak akan berari kalau penentuan umur yang salah.
Berdasarkan Puslitbang Gizi Bogor(1980), batasan umur yang digunakan adalah tahun penuh dan untuk anak 0-24 bulan digunakan bulan penuh.
Contoh: bulan usia penuh
Umur: 4 bulan 5 hari dihitung 4 bulan
3 bulan 27 hari dihitung 3 bulan.
2) Berat Badan
Berat badan merupakan pengukuran yang terpenting pada bayi baru lahir. Dan hal ini digunakan untuk menentukan apakah bayi termasuk normal atau tidak (Supariasa,dkk, 2001).
Berat badan merupakan hasil peningkatan / penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh antara tulang, otot, lemak, cairan tubuh. Parameter ini yang paling baik untuk melihat perubahan yang terjadi dalam waktu singkat karena konsumsi makanan dan kondisi kesehatan (Soetjiningsih 1998).
Penentuan berat badan dilakukan dengan cara menimbang. Alat yang digunakan sebaiknya memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1) Mudah digunakan dan dibawa dari satu tempat ke tempat lain, (2) Mudah diperoleh dan relatif murah harganya, (3) Ketelitian penimbangan maksimum 0,1 kg, (4) Skalanya mudah dibaca, (5) Aman untuk menimbang balita.
3) Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan ukuran antropometrik kedua yang cukup penting. Keistemewaannya bahwa ukuran tinggi badan akan meningkat terus pada waktu pertumbuhan sampai mencapai tinggi yang optimal. Di samping itu tinggi badan dapat dihitung dengan dibandingkan berat badan dan dapat mengesampingkan umur.
Cara mengukur panjang badan usia 0-24 bulan yaitu: (1) alat pengukur diletakkan di atas meja atau tempat yang datar, (2) bayi ditidrkan lurus di dalam alat pengukur, (3) bagian bawah alat pengukur sebelah kaki digeser sehingga tepat menyinggung telapak kaki bayi dan skala pada sisi alat ukur dapat dibaca.

4) Lingkar Kepala
Lingkar kepala dipakai untuk mengetahui volume intrakranial dan dipakai untuk menaksir pertumbuhan otak. Apabila kepala tumbuh tidak normal maka kepala akan mengecil dan menunjukkan retardasi mental sebaliknya bila kepala membesar kemungkinan ada penyumbatan aliran serebrospinal seperti pada hidrosefalus yang akan meningkatkan volume kepala.
5) Lingkar Lengan Atas
Pengukuran ini mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot yang tidak terpengaruh banyak oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan berat badan.
6) Lipatan Kulit
Tebalnya lipatan kulit bagian triseps dan subskapular menggambarkan refleksi tubuh kembang jaringan lemak di bawah kulit, yang mencerminkan kecukupan energi (Soetjiningsih, 1998). (http://mily.wordpress.com/2009/09/09/pengantar-gizi-masyarakat/)
4. Cara penilaian status gizi
IMT (Indeks Massa Tubuh)
Dengan IMT akan diketahui apakah berat badan seseorang dinyatakan normal, kurus atau gemuk. Penggunaan IMT hanya untuk orang dewasa berumur > 18 tahun dan tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan olahragawan.
Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut:
IMT = Berat badan (Kg) dibagi tinggi badan (M)2
Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan FAO/WHO, yang membedakan batas ambang untuk laki-laki dan perempuan. Disebutkan bahwa batas ambang normal untuk laki-laki adalah: 20,1-25,0 dan untuk perempuan adalah : 18,7-23,8. Untuk kepentingan pemantauan dan tingkat defesiensi kalori ataupun tingkat kegemukan, lebih lanjut FAO/WHO menyarankan menggunakan satu batas ambang antara laki-laki dan perempuan. Ketentuan yang digunakan adalah menggunakan ambang batas laki-laki untuk kategori kurus tingkat berat dan menggunakan ambang batas pada perempuan untuk kategorigemuk tingkat berat. Untuk kepentingan Indonesia, batas ambang dimodifikasi lagi berdasarkan pengalam klinis dan hasil penelitian dibeberapa negara berkembang. Pada akhirnya diambil kesimpulan, batas ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut:
Tabel status gizi berdasar IMT untuk orang Indonesia
Status Gizi Katagori IMT
Kurus Sekali Kekurangan BB tingkat berat <17,0 Kurus Kekurangan BB tingkat kurang 17,0-18,4 Normal Normal 18,5-25,0 Gemuk Kelebihan BB tingkat ringan 25,1-27,0 Obese Kelebihan BB tingkat berat >27,0






BAB III
PENUTUP

Dari uraian diatas dapat kami simpulkan bahwa status gizi merupakan keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan utilisasinya.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi status gizi: penyebab langsung yaitu makanan anak dan penyakit infeksi yang mungkin diderita anak. Sedangkan penyebab tidak langsung yaitu ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak, serta pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan.
Cara penilaian status gizi dapat dilakukan dengan IMT (Indeks Massa Tubuh) dengan rumus berat badan (Kg) dibagi dengan tinggi badan (M)2.










DAFTAR PUSTAKA

http://mily.wordpress.com/2008/07/31/6/
http://mily.wordpress.com/2009/09/09/pengantar-gizi-masyarakat/
Irianto, Joko Pekik. 2007. Panduan Gizi LengkapKeluarga dan Olahragawan. Yogyakarta: Andi Offset


Minggu, 14 November 2010

Metode Mengajar

1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah murid pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain metode ini adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.

Metode ini disebut juga dengan metode kuliah atau metode pidato.

Kekurangan metode ini adalah

1) Guru lebih aktif sedangkan murid pasif karena perhatian hanya terpusat pada guru saja.

2) Murid seakan diharuskan mengikuti segala apa yang disampaikan oleh guru, meskipun murid ada yang bersifat kritis karena guru dianggap selalu benar

Untuk bidang studi agama, metode ceramah ini masih tepat untuk dilaksanakan. Misalnya, untuk materi pelajaran akidah.

2. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah suatu cara mengajar dengan cara memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya.

Tujuan metode ini adalah

1) Memotivasi atau memberi stimulasi kepada siswa agar berfikir kritis, mengeluarkan pendapatnya, serta menyumbangkan pikiran-pikirannya.

2) Mengambil suatu jawaban actual atau satu rangkaian jawaban yang didasarkan atas pertimbangan yang saksama

Macam-macam diskusi yaitu

1) Diskusi informal

2) Diskusi formal

3) Diskusi panel

4) Diskusi simpusium

3. Metode Demonstrasi

Metode ini adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan sesutau kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan yang sedang disajikan.

Tujuan metode ini adalah memperjelas pengertian konsep atau suatu teori.

Diantara keuntungan metode ini adalah

1) Perhatian anak dapat dipusatkan dan titik berat yang dianggap penting dapat diamati secara tajam

2) Proses belajar anak akan semakin terarah karena perhatiannya akan lebih terpusat kepada apa yang didemonstrasikan

3) Apabila anak terlibat aktif, maka mereka akan memperoleh pengalaman atau pengetahuan yang melekat pada jiwanya dan ini berguna dalam pengembangan kecakapannya.

4. Metode Penugasan

Suatu cara mengajar dengan cara memberikan sejumlah tugas yang diberikan guru kepada murid dan adanya pertanggungjawaban terhadap hasilnya. Tugas tersebut dapat berupa

· Mempelajari bagian dari suatu teks buku

· Melaksanakan sesuatu yang tujuannya untuk melatih kecakapannya

· Melaksanakan eksperimen

· Mengatasi suatu permasalahan tertentu

· Melaksanakan suatu proyek

5. Metode Sosiodrama

Suatu cara mengajar dengan cara pementasan semacam drama atau sandiwara yang diperankan oleh sejumlah siswa dan dengan menggunakan naskah yang telah disiapkan terlebih dahulu.

Tujuan metode ini adalah

· Melatih keterapilan social

· Menghilangkan perasaan-perasaan malu dan renda diri

· Mendidik dan mengembangkan kemampuan mengemukakan pendapat

· Membiasakan diri untuk sanggup menerima pendapat orang lain

6. Metode Latihan (drill)

Suatu cara mengajar yang digunakan dengan cara memberikan latihan yang diberikan guru kepada murid agar pengetahuan dan kecakapan terentu dapat menjadi atau dikuasi oleh anak.

Tujuan dari metode ini adalah

· Memberikan umpan balik (feedback) kepada guru untuk memperbaiki proses belajar mengajar

· Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajr masing-masing anak didik

· Menempatkan anak didik dalam situasi belajar mengajra yang tepat.

· Anak dapat mempergunakan daya berfikirnya semakin baik

· Pengetahuan anak didik agar semakin bertambah dari berbagai segi.

Perikasaan latihan atau ulangan dapat dilakukan dengan cara

· Secara klasikal

· Secara individu

· Pencocokan dengan kunci jawaban yang telah disediakan sebelumnya

7. Metode Kerja Kelompok

Kerja kelompok elompok itu ada dua macam

· Kerja kelompok jangka pendek

Kelompok ini dapat dilaksanakan dalam kelas dalam waktu yang singkat kurang lebih 20 menit.

· Kerja kelompok jangka menengah

Dilaksanakan dalam beberapa hari karena adanya tugas yang cukup memakan waktu yang agak panjang.

8. Metode Proyek

Metode mengajar dengan cara memberikan bermacam-macam permasalahan dan anak didik bersama-sama menghadapi masalah tersebut dan memecahkannya secara bersama-sama dengan mengikuti langkah-langkah secara ilmiah, logis, dan sistemastis.

Metode ini disebut juga dengan metode pengajaran unit

Tujuan metode ini adalah untuk melatih anak didik agar berfikir ilmiah, logis, dan sistematis.

9. Metode Karyawisata

Metode ini adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek yang bersejarah atau memiliki nilai pengetahuan untuk mempelajari dan menelilti sesuatu.

10. Metode Tanya jawab

Metode Tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk sejumlah pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi ada pula dari siswa kepada guru.

11. Metode Eksperimen

Suatu metode yang dilakukan dalam suatu pelajaran tertentu terutama yang bersifat objektif, seperti ilmu pengetahuan alam, baik dilakukan di dalam/di luar kelas maupun dalam suatu laboratorum tertentuMetode pemahaman dan penalaran

12. Metode Kisah Atau Cerita

Merupakan suatu cara mengajar dengan cara meredaksikan kisah untuk menyampaikan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.

13. Metode Tutorial

Metode ini adalah cara mengajar dengan memberikan bantuan tutor. Setelah siswa diberikan bahan ajar, kemudian siswa diminta untuk mempelajari bahan ajar tersebut.

14. Metode Perumpamaan

Suatu metode yang digunakan untuk mengungkapkan suatu sifat dan hakikat dari realitas sesuatu atau dengan cara menggambarkan seseuatu dengan seseuatu yang lain yang serupa.

15. Metode Suri Tauladan

Metode menajar dengan cara memberikan contoh dalam ucapan, perbuatan, atau tingkah laku yang baik dengan harapan menumbuhkan hasrat bagi anak didik untuk meniru atau mengikutinya.

16. Metode Peringatan dan Pemberian Motivasi

Metode mendidik dengan cara memberikan peringatan kepada anak tentang sesuatu dan memberikan motivasi agar memiliki semangat dan keinginan untuk belajar dan mempelajari sesuatu.

17. Metode Praktek

Metode mendidik dengan memberikan materi pendidikan baik menggunakan alat atau benda dengan harapan anak didik mendapatkan kejelasan dan kemudahan dalam mempraktekan materi yang dimaksud.

18. Metode Pemberian Ampunan dan Bimbingan

Metode mengajar dengan cara memberikan kesempatan kepada anak didik memperbaiki tingkah lakunya dan mengembangkan dirinya.

19. Metode Tulisan

Metode mendidik dengan cara penyajian huruf atau symbol apapun yang bertujuan untuk mengetahui segala sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui.

http://krisna1.blog.uns.ac.id/2010/06/04/macam-macam-metode-mengajar/ 

Senin, 01 November 2010

Kebugaran Jasmani

 Kebugaran Jasmani
Pengertian kebugaran jasmani menurut Prof. Sutarman adalah suatu aspek, yaitu aspek fisik dan kebugaran yang menyeluruh (total fitness) yang memberi kesanggupan kepada seseorang untuk menjalankan hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap pembebanan fisik (physical stress) yang layak.
Proff. Soedjatmo Soemowardoyo menyatakan bahwa kesegaran jasmani
adalah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi alat tubuhnya dalam batas fisologi terhadap lingkungan (ketinggian, kelembapan suhu, dan sebagainya) dan atau kerja fisik dengan yang cukup efisien tanpa lelah secara berlebihan. Secara umum pengertian kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menjalankan pekerjaan sehari hari dengan ringan dan mudah tanpa merasakan kelelahan yang berarti dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan kegiatan yang lain.
Manfaat kebugaran jasmani bagi tubuh antara lain. Manfaat kebugaran jasmani bagi tubuh antara lain dapat mencegah berbagai penyakit seperti jantung, pembuluh darah, dan paru-paru sehingga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Dengan jasmani yang hugar, hidup menjadi semangat dan menyenangkan. Kebugaran jasmani tidak hanya menggambarkankesehatan, tetapi lebih merupakan cara mengukur individu melakukan kegiatannya sehari-hari.
Ada 3 hal penting dalam kebugaran jasmani, yaitu :
1. Fisik, berkenaan dengan otot, tulang, dan bagian lemak.
2. Fungsi Organ, berkenaan dengan efisiensi sistem jantung, pembuluh darah, dan
pernapasan (paru - paru).
3. Respon Otot, berkenaan dengan kelenturan, kekuatan, kecapatan, dan
kelemahan.


Sumber:  http://www.scribd.com/doc/22056994/kebugaran-jasmani